I’tikaf


shalat sunah awwabin

Apa pengertian i’tikaf ? pengertian i’tikaf adalah secara bahasa berarti berdiam diri yakni tetap di atas sesuatu. Sedangkan secara pengertian syari’ah agama adalah i’tikaf berarti berdiam diri di masjid sebagai ibadah yang di sunahkan untuk di kerjakan di setiap waktu dan di utamakan pada bulan suci ramadhan, dan lebih di khususkan sepuluh hari terakhir untuk mengharapkan datangnya lailatul Qadar.

I’tikaf hyukumnya adalah sunnah bagi lelaki dan perempuan, sesuai yang di tetapakan dari Nabi, bahwa beliau selalu beri’tikaf di bulan ramadhan. Kemudian i’tikaf beliau menjadi rutin pada setiap sepuluh terakhir di bulan ramadhan. Bahkan beberapa istri beliau pernah beri’tikaf bersama beliau. Kemudian setelah meninggal dunia, para istri beliau senantiasa beri’tikaf dan dan tidak meninggalkannya sekalipun.

Sedangkan tempat i’tikaf masjid-masjid yang di dalamnya di laksanakan shalat jama’ah, tetapi jikan dalam i’tikafnya bakal ada shalat jum’at, maka yang lebih utama adalah mengerjakannnya di masjid jami’ , yang di situ di laksanakan shalat jum’at. Tentunya jikan hal ini bisa di lakukannya.

Tujuan I’tikaf  


  1. Untuk menghidupkan sunah sebagai kebiasaan yang di lakukan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, dalam rangka pencapaian ketaqwaan hamba.
  2. Sebagai salah satu bentuk penghormatan kita dalam meramaikan bulan suci ramadhan yang penuh dengan berkah dan rahmat dari Allah swt.
  3.  Menunggu saat-saat yang baik untuk turunnya lailatul Qadr yang nilainya sama dengan ibadah seribu bulan sebagaimana yang di firmankan oleh Allah dalam surat al Qadr ayat 3
  4. Membina rasa kesadaran iman kepada Allah dan tawadhu’ di hadapan-Nya, sebagai makhluk Allah yang lemah.

Jenis-Jenis I’tikaf 

I’tikaf yang di syariatkan ada dua macam: yaitu , i’tikaf sunah dan i’tikaf wajib.

  1. I’tikaf sunah adalah i’tikaf yang di lakukan secara sukarela semata-mata untuk mendekatkan diri dan mengharapkan ridha Allah swt, seperti : i’tikaf 10 hari terakhir pada bulan ramadhan.
  2. I’tikaf wajib adalah i’tikaf yang di karenakan bernazar (janji), seperti: ‘’kalau Allah swt menyembuhkan penyakit saudaraku ini, maka aku akan beri’tikaf.

Adab I’tikaf

Hendaknya ketika beri’tikaf, seseorang menyibukkan diri dengan melakukan ketaatan seperti berdoa, berdzikir, bershalawat kepada Nabi, mengaji Al Qur’an. Dan di makruhkan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat.

Rukun I’tikaf 

1.      Niat yang ikhlas, hal ini karena semua amal tergantung pada niatnya
2.      Berdiam diri di masjid
3.      Islam serta akil baligh.

Hal-hal Yang Dapat Membatalkan I’tikaf  

1.      Meninggalakn masjid dengan sengaja tanpa keperluan yang dikecualikan walaupun sebentar.
2.      Murtad (keluar dari islam)
3.      Hilangnya akal karena mabuk atau gila
4.      Haid dan nifas
5.      Bersetubuh dengan istri

Cara Beri’tikaf


  1. Niat beri’tikaf karena Allah, dengan mengucap: nawaitul i’tikafi lillahi ta’alaa, Allahu Akbar
  2.  Berdiam diri di masjid dengan memperbanyak dzikir, berdoa, bertasbih, bertafakkur dan membaca al Qur’an.
  3. Menjauhkan dari segala perbuatan yang tidak baik.


0 komentar: